Di zaman kolonial Padang adalah kota termaju di pantai barat Sumatra.
Menjelang pergantian abad ke-19 dan abad ke-20, kota Padang boleh
dibilang relatif telah memenuhi kriteria kota ‘modern’. Pada masa itu di
kota ini sudah ada perusahaan asuransi, hotel, klub eksekutif dan
bisnis, bioskop, grup musik, dan surat kabar. Kapal-kapal dari dan ke
Eropa selalu singgah di pelabuhan Emma Haven (sekarang: Teluk Bayur)
yang dibangun Belanda pada tahun 1888.
Bioskop dan perfilman doeloe
Aktifitas di Pasar Rakyat Padang Panjang Tahun 1935
Hotel Sumatra yang didirikan pertama kali di padang
Lembah anai doeleo
Berikut beberapa foto usang tentang dampak gempa bumi tahun 1926 di Sumbar :
Maaf hanya ini yang bisa saya tampilkan,dikarenakan begitu banyak foto tempo doeloe padang yang tidak bisa saya tampilkan disini. Mohon dimaklumi :)
ditunggu komentarnya...
Salam urang minang sadonyo :)
ditunggu komentarnya...
Salam urang minang sadonyo :)
Waaah keren nih sob,
BalasHapusNi tempat asal gue lhoo,
Gue udh berkunjung nih,
saya harap lhu jg mau berkunjung jg oK,
di vhilz.blogspot.com
Oh iya blog lhu udh gue Follow thue,
heheheh
Sipp..
BalasHapussama donk, gue juga orang minang...
ok segera saya kunjungi dan folback
elastis dc tampilannya...
BalasHapusvisit back y
http://whatevercoool.blogspot.com
Menarik...saya suka indonesia tempoe doeloe
BalasHapusiya.. makasih kk, sering2 balik lagi ya...
BalasHapusTolong dipublikasikan daerah asal saya dong bro,kota pariaman.. Disana masih bnyak peninggalan kolonial,oya saya keturunan india asal kampung keling pariaman... By.ricky mohammed
BalasHapuswah..kampung nenek saya jg di pariaman sungai limau,angku saya kumuan..dulu klo kami pulang kampung saya sering nangkap kepiting di laut sungai limau pada malam hari sampai pagi...salam kekeluargaan ya..kito saiyo...by pingky oneil tanjung
BalasHapusWaduh aku rindu akan kampung halamanku. Saya orang kota jam gadang
BalasHapus